Bullying merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di berbagai kalangan, termasuk di lingkungan kampus. Kasus bullying di kampus menjadi ancaman yang perlu diwaspadai, karena dapat berdampak negatif bagi korban maupun pelaku.
Bullying di kampus dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari verbal, fisik, hingga cyberbullying. Korban bullying di kampus seringkali mengalami gangguan mental, rendah diri, depresi, bahkan dapat berujung pada tindakan bunuh diri. Sementara itu, pelaku bullying juga perlu mendapat perhatian, karena perilaku mereka dapat menjadi cikal bakal kekerasan di masyarakat.
Untuk mencegah dan menanggulangi kasus bullying di kampus, perlu adanya peran serta semua pihak, baik mahasiswa, dosen, maupun pihak universitas. Pihak universitas perlu membuat kebijakan yang jelas terkait dengan penanganan kasus bullying, serta menyediakan layanan konseling bagi korban dan pelaku bullying. Selain itu, mahasiswa dan dosen juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati perbedaan dan tidak melakukan tindakan bullying terhadap sesama.
Beberapa referensi yang dapat digunakan terkait dengan kasus bullying di kampus antara lain:
1. Junaidi, A. (2018). Fenomena Bullying di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 22(2), 185-196.
2. Kowalski, R. M., & Limber, S. P. (2013). Psychological, Physical, and Academic Correlates of Cyberbullying and Traditional Bullying. Journal of Adolescent Health, 53(1), S13-S20.
3. Smith, P. K., & Sharp, S. (1994). Understanding School Bullying: Its Nature and Prevention Strategies. London: Sage Publications.
Dengan meningkatnya kesadaran dan upaya bersama dalam mencegah kasus bullying di kampus, diharapkan lingkungan kampus dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua pihak. Bullying bukanlah hal yang sepele, dan perlu diwaspadai serta ditanggulangi secara serius demi menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan harmonis.
